Aku terbangun dan kaget ketika mengetahui bahwa hari sudah pagi.
Sungguh hebat aku bisa memulai perjalanan menuju Ibuku, tetapi aku masih terlalu muda dalam kehidupan ini. Tubuhku tidak bergerak seperti yang aku inginkan dan setiap beberapa ratus meter berjalan dengan lamban, aku akan kelelahan dan tertidur.
Anak-anak kadang akan bermain dengan gila dan kemudian tiba-tiba tertidur seperti baterai mereka habis, dan situasiku persis seperti itu. Meskipun, mentalku orang dewasa, tapi aku sedikit malu tentang ini.
Aku mengguncang tubuhku untuk menyingkirkan salju yang menumpuk saat aku tertidur. Salju itu cukup tebal.
Dan kemudian meyakinkan tekadku lagi, aku memutuskan bahwa hari ini aku pasti akan mencapai bagian bawah gunung.
Meskipun berkata sepeti itu, langkahku sangatlah pendek.
Bahkan ketika aku berlari sampai terengah-engah jaraknya sangatlah dekat. Bolehkah aku menangis sekarang?
Bagaimanapun, pemandangan telah sepenuhnya putih selama ini, dan masih jauh untuk mencapai Ibukota, aku bahkan tidak akan bisa meninggalkan gunung ini jika seperti ini. Aku harus berlari lebih cepat.
Wafu, wafu
Wafu, wafu
Aku sedang putus asa. Aku telah melakukannya sebisaku, Kau tahu.
Tetapi karena penampilanku, 'apapun yang aku lakukan tidak akan tidak akan berjalan dengan baik' suara itu selalu ada di pikiranku.
Wafu, wafu ...
❄❄❄
Sudah setahun sejak aku lahir. Saat ini aku sangat menyadari betapa pendeknya kakiku ini?
Lima belas hari.
Waktu yang aku butuhkan untuk menuruni gunung dan meninggalkan dari hutan sekitar lima belas hari.
... Sudah setengah perjalanan untuk Ibu.
Saat ini aku telah meninggalkan hutan dan berjalan di sepanjang jalan kecil yang mengarah ke kota manusia. Semangatku jauh lebih rendah dibandingkan dengan pertama kalinya aku meninggalkan rumah dengan penuh semangat.
Bagusnya, ototku tidak sakit sama sekali, terlepas dari semua perjalananku. Aku memang merasa lelah setiap hari, tetapi aku akan pulih kembali stelah tidur malam.
Bahkan saat ini pun, aku hanya lelah karena berlari di hari ini. Apakah ini karena aku adalah roh?
Menurut Ibu, gunung yang kita tinggali berada di bagian paling utara negara ini, sementara Ibukota berada di tengah. Bahkan di musim dingin, tidak ada banyak salju di sana, dan itu adalah tempat yang relatif lebih hangat.
Tapi sekarang aku masih di tengah-tengah lapangan salju. Jika aku hanya bisa sejauh ini setelah lima belas hari, mungkin tidak mungkin untuk mencapai Ibukota.
Meskipun aku semakin ingin dan semakin ingin untuk menyerah, aku terus berjalan. Dan sementara itu, aku akhirnya mencapai persimpangan di jalan.
Di kanan adalah kota tempat manusia tinggal. Ini adalah pertama kalinya aku menuruni gunung ke pemukiman manusia, jadi aku mengamati kota dengan penuh gairah.
Suasana tempat itu seperti suatu tempat di Eropa kuno, dan pemandangan kota dibangun dengan gaya Barat. Aku mendengar bahwa kota itu cukup besar, dan juga ada banyak orang, tetapi di sini cukup dingin dan ada banyak salju, jadi itu memberi kesan tenang dan hening. Semua orang mungkin berada di dalam rumah mereka yang hangat.
Setelah melihat-lihat kota, kali ini aku berbelok ke kiri.
Ada semacam bangunan besar, tapi karena itu membosankan dan tidak didekorasi, aku curiga itu adalah fasilitas militer seperti pangkalan, benteng atau semacamnya.
Apakah negara ini memiliki pasukan militer juga? Aku ingin tahu apakah mereka ksatria seperti di dalam cerita fantasi.
Aku berdiri diam di jalan bercabang, aku tidak yakin harus ke mana.
Dua anak muda mendekat dari arah kota, dan ketika mereka melihatku, mereka mulai berlari dari sini.
"Wan wa!"
Siapa yang 'Wan wa'. Tidak sopan.
"Wan wa, Wan wa"
Aku melihat gadis dan anak lelaki dengan gembira berlari ke arahku, kemudian, gyuuu, mereka memelukku tanpa ragu-ragu.
Ugwohh ... Aku mohon, harap sedikit lebih lembut. Aku ingin berbicara berbagai hal tapi itu tidak keluar dari mulutku.
"Wan waa!"
Aku mengerti. aku mengerti.
Kedua anak itu selucu malaikat, dengan wajah orang Barat mereka, tetapi mereka cukup kuat. Mereka menarik bulu dan ekorku, dan aku tidak bisa menahan suara kyunkyunku yang menyedihkan.
Aku bahkan kalah oleh anak-anak?
Tapi anak-anak ini sepertinya tidak berniat menyakitiku, Aku bahkan tidak bisa menggigit mereka untuk melawan.
Owowowowow.
Ketika meringis di tengah medan perang ini── ini adalah medan perang bagiku── aku hanya berpikir bagaimana cara melarikan diri, kemudian seorang penyelamat muncul dengan waktu yang tepat.
"Alt, Mine, di mana kauuu?"
Suara wanita itu datang dari arah kota, mungkin itu ibu mereka. Anak-anak itu berbalik ke arah suara itu dan mengendurkan tangannya.
Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, aku langsung lari. Ke arah yang berlawanan dari anak-anak.
Seperti peluru putih, aku melaju melintasi salju.
... Maaf karena berbohong. Yang benar adalah aku hanya jatuh dan pergi.
Kemudian bersembunyi di semak-semak, aku berbalik untuk melihat dan kemudian ibu mereka akhirnya tiba dan anak-anak menatapku dengan kecewa.
"Waktunya pulang."
Dengan membawa anak-anaknya, kemudian sang ibu kembali ke rumah mereka yang hangat.
Aahh, betapa baiknya. Aku juga sangat merindukan Ibuku.
Siapa yang tahu bahwa rubah manja ini sebenarnya sudah dewasa di kehidupan sebelumnya. Aku pikir pikiranku benar-benar ditarik ke usia tubuhku.
Aku sedikit lebih bisa di andalkan di kehidupanku sebelumnya ... setidaknya, seharusnya ...
Nah, sudah waktunya untuk meninggalkan semak-semak.
Melangkah keluar, kemudian aku mulai berpikir.
Anak-anak itu masih berada di kota, jadi aku tidak ingin pergi ke sana. Mulai sekarang, aku harus mewaspadai anak-anak yang berlari sambil tersenyum. Anak-anak adalah makhluk yang imut, lugu, dan menakutkan.
Karena aku tidak memilih untuk pergi ke kota, aku mulai berjalan ke arah kiri.
Aku berjalan ke depan benteng, dan mencari pintu masuk yang bisa aku gunakan untuk masuk. Tempat ini mungkin merupakan divisi dari ksatria atau militer negara ini atau apa pun. Aku yakin akan ada banyak orang di sini yang tahu jalan ke Ibukota.
Meskipun masalahnya, yang bisa aku lakukan hanyalah membuat suara "kyunkyun" yang menyedihkan, aku tidak tahu bagaimana aku seharusnya bertanya kepada mereka.
Namun, segala sesuatu dalam hidup dimulai dengan percobaan.
Untuk sekarang aku akan menuju ke dalam, kemudian aku menyelinap melalui celah di pagar sekitarnya.
Sebelumnya | Daftar Isi | Selanjutnya